Senin, 09 Maret 2009

Pohon Kepoh

Pohon Kepoh adalah pohon besar 500 meter dari waroeng sepi kearah utara. Umurnya aku gak tahu, yang aku tahu waktu itu aku lahir dan kecil pohon itu sudah sebesar itu. Konon kabarnya tak adapun seseorang yang berani memotong pohon kepoh tersebut. Katanya ada tetangga yang nekat memotong pohon iti mati setelah menembus warna merah dari isi batang pohon.
Sampai saat ini pohon itu masih ada dan menjadi pohon yang menjadikan sumber peresapan air disana. Sekarang sampingnya dipagari oleh pagar temboh setingi 75 cm,.
Pohon kepoh ini di sebelah tumur dukuh Andong Lor, yang jumlah kepala keluarganya gak lebih dari 25 kepala keluarga, sebagian besar merantau. Di sini ada kebunku yang luasnya stengah hektar, dulu tempat rumahku kecil, berhubung aku pindah ke semarang dan nenekku meninggal rumah itu dibongkar. Sehingga sekarang hanya berbentuk pekarangan yang berisi pohon jati, kelapa, babu, mangga, rambutan, mlinjo, dan sebagainya, kalau liburan aku sering-sering duduk-duduk di situ.
Dis sebelah utaranya lagi kali dlangu yang merupakan sodetan dari waduk wadas lintang. Di utara sungai itu ada sebagian lahanku yang sebesar 1/4 hektar merupakan warisan dari neneku. Sekarang rumahku di desa dlangu krajab kira-kira 1,5 kilo dari warung sepi.
Warung sepi ini memiliki banyak misteri dan merupakan sebuah situs yang memiliki nilai-nilai mistis, juga sejarah tertentu.
Warung sepi ini sebenarnya adalah bukan warung tapi lebih bisa disebut pasar tiban yang buka di hari minggu pada waktu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar